semakin beras ini aku tata di tanganku ...
maka semakin kelihatan bunar mata ini mengartikan kenyataanmu ..
terus ku putar tampih ...sekali ku ayunkan ke atas ...
ku getok pinggir lingkar bambunya ..
swara kemresek mendendang ..., memecah syahdunya siang ...
Gadis tampih itu sebutanmu ...
gemolek tubuhmu mengikuti irama tumbukan padi ...
tangan mungil dan penuh keringat ..., juga jemari tangan lentikmu memilih kotoran yg sembunyi di antara beras ...
Kesabaran berbuah bersihnya beras yg kau tampih ...
sehingga bisa di tanak esok hari ...
Sekali tiupan angin dr bibir tipismu menerjang dg lembut batang padi yg tersangkut ...
Gadis Tampih Desa yg lugu dan ayu ...
Kau abadikan hidupmu untuk keindahan alam..
untuk kelestarian alam ..
untuk melestarikan ...
untuk menulis dan membaca kemasyhuran budaya bangsa ...
hidup yg sungguh mulia dengan Lillahita'ala ....
pengarang dan penulis : Fatkhul Prabu Asmoro
Satu Jarum di negri Pasir , Indonesia 2011

Tidak ada komentar:
Posting Komentar